Jumat, 06 Februari 2015

MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran kelas atau dalam pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Kemudian Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarah kita untuk mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, model dan teknik pembelajaran.
Make a match  adalah teknik mengajar dengan mencari pasangan. Salah satu keunggulannya adalah siswa belajar sambil menguasai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Pembelajaran model pembelajaran Make a match yaitu pembelajaran yang teknik mengajarnya dengan mencari pasangan melalui kartu  pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan dan didiskusikan oleh pasangan siswa tersebut.
Model pembelajaran Make a Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Make a Match adalah pembelajaran menggunakan kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi soal dan kartu yang lainnya berisi jawaban dari soal-soal tersebut.
Model pembelajaran Make a Match atau mencari pasangan seperti difirmankan dalam al-qur’an surat yasin ayat 36 yang berbunyi:
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ ﴿يس : 36﴾
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.(QS. Yasin/36:36).

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan sesuatu di dunia ini dengan berpasang-pasangan, baik yang diketahui oleh manusia maupun yang tidak diketahui oleh manusia. Salah satunya adalah mengenai model pembelajaran Make a Match, dimana model pembelajaran ini menggunakan permainan kartu, jadi siswa harus mencari pasangan kartu yang dipegang.
Langkah-langkah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut:
a.          Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian soal dan bagian lainnya kartu jawaban
b.         Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu
c.          Setiap siswa memikirkan jawaban atau soal kartu yang dipegang
d.         Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
e.          Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan  diberi poin
f.          Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
g.         Demikian seterusnya
h.         Kesimpulan.

Model Make a Match ini sangat efektif membantu siswa dalam memahami materi melalui permainan mencari kartu jawaban dan pertanyaan, sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan.
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya. Begitu juga model pembelajaran Make a match, adapun kelebihan dan kelemahaannya adalah sebagai berikut:
a.         Kelebihan
1)        Siswa dapat belajar dengan aktif karena guru hanya berperan sebagai pembimbing, sehingga siswa yang mendominasi dalam aktifitas pembelajaran.
2)        Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang terdapat dalam kartu yang ditemukannya.
3)        Dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4)        Dengan penyelesaian soal (masalah), maka otak siswa akan bekerja lebih baik, sehingga proses belajarpun akan menjadi lebih baik.
5)        Siswa dapat mengenal siswa lainnya, karena dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antar kelompok dan interaksi antar siswa untuk membahas soal dan jawaban yang dihadapi.
b.        Kelemahan
1)        Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.

2)        Guru memerlukan waktu untuk mempersiapkan alat dan bahan pelajaran yang memadahi. Memerlukan waktu yang lebih banyak, sehingga waktu yang tersedia harus dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar