Kemampuan masing-
masing siswa dalam suatu mata pelajaran akan disesuaikan dengan kemampuan
kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor. Istilah kognitif (cognitive)
berasal dari kata cognition dari kata knowing,
artinya mengetahui.
Menurut Martinis
(2007), kemampuan kognitif adalah merangsang kemampuan berfikir, kemampuan
memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
Teori belajar
kognitif lebih menekankan pada belajar yang merupakan suatu proses
yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Belajar adalah suatu aktivitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif
dan berbekas (Hasanah, 2009)
Dalam proses
belajar bermakna diperlukan struktur kognitif. Sudijono (2001) mengatakan ranah
kognitif mencakup kegiatan mental. Ranah kognitif juga diartikan sebagai
kemampuan berfikir dan memberikan rasional. Struktur kognitif merupakan tempat
awal terjadinya pengkaitan antara pengetahuan yang dimiliki seseorang dengan
pengetahuan yang akan diajarkan.
Menurut Bloom dalam Arikunto
(2009) ranah kognitif dibagi menjadi 6 jenjang proses berfikir, yaitu :
1. Pengetahuan (C1)
Pengetahuan adalah
kemampuan seseorang untuk mengingat kembali (recall) atau mengenali
kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus- rumus dan sebagainya tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah
proses berfikir yang paling rendah.
Kata- kata
operasional yang digunakan adalah mendefenisikan, mendeskripsikan,
mengidentifikasikan, mendaftarkan, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan dan
memproduksi (Arikunto, 2009).
2. Pemahaman (C2)
Pemahaman adalah
kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang
sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik
dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi
uraian yang lebih rinci dengan menggunakan kata- katanya sendiri. Pemahaman
merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan
atau hafalan.
Kata- kata
operasional yang digunakan adalah mempertahankan, membedakan, menduga,
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, memberikan contoh, menuliskan kembali
dan memperkirakan (Arikunto, 2009).
3. Aplikasi (C3)
Aplikasi adalah
kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide- ide umum, tata
cara ataupun metode- metode, prinsip- prinsip, rumus- rumus dan teori- teori
dalam situasi yang baru dan nyata. Aplikasi atau penerapan ini merupakan proses
berfikir setingkat lebih tinggi dari pemahaman.
Kata- kata
operasional yang digunakan adalah mengubah, menghitung, mendemontrasikan,
menemukan, memanipulasikan, memodifikasikan, mengoperasikan, meramalkan,
menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan dan
menggunakan (Arikunto, 2009)
4. Analisis (C4)
Analisis adalah
kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan
menurut bagian- bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara
bagian- bagian atau faktor- faktor yang satu dengan faktor lainnya. Jenjang
analisis setingkat lebih tinggi dari jenjang aplikasi.
Kata- kata
operasional yang digunakan adalah merinci, menyusun diagram, membedakan,
mengidentifikasikan, mengilustrasikan, menyimpulkan, menunjukkan,
menghubungkan, memilih, memisahkan dan membagi (Arikunto, 2009).
5. Sintesis (C5)
Sintesis merupakan
kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis.
Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian atau unsur secara logis
sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi dari jenjang analisis.
6. Evaluasi (C6)
Penilaian atau
evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap
suatu situasi, nilai atau ide. Kata- kata operasional yang digunakan adalah
menilai, membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan, mengkritik,
mendeskripsikan, membedakan, menerapkan, memutuskan, menafsirkan,
menghubungkan, atau membantu (Arikunto, 2009). Evaluasi adalah merupakan
jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut taksonomi Bloom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar