Senin, 09 Februari 2015

Kemampuan Siswa berdasarkan Ranah Kognitif


Kemampuan masing- masing siswa dalam suatu mata pelajaran akan disesuaikan dengan kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor. Istilah kognitif (cognitive) berasal dari kata cognition dari kata knowing, artinya mengetahui.
Menurut Martinis (2007), kemampuan kognitif adalah merangsang kemampuan berfikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar yang merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan – perubahan  dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dan berbekas (Hasanah, 2009)
Dalam proses belajar bermakna diperlukan struktur kognitif. Sudijono (2001) mengatakan ranah kognitif mencakup kegiatan mental. Ranah kognitif juga diartikan sebagai kemampuan berfikir dan memberikan rasional. Struktur kognitif merupakan tempat awal terjadinya pengkaitan antara pengetahuan yang dimiliki seseorang dengan pengetahuan yang akan diajarkan.
Menurut Bloom dalam Arikunto (2009) ranah kognitif dibagi menjadi 6 jenjang proses berfikir, yaitu :
1.      Pengetahuan (C1)
Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus- rumus dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah proses berfikir yang paling rendah.
Kata- kata operasional yang digunakan adalah mendefenisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasikan, mendaftarkan, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan dan memproduksi (Arikunto, 2009).
2.      Pemahaman (C2)
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci dengan menggunakan kata- katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
Kata- kata operasional yang digunakan adalah mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, memberikan contoh, menuliskan kembali dan memperkirakan (Arikunto, 2009).
3.      Aplikasi (C3)
Aplikasi adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide- ide umum, tata cara ataupun metode- metode, prinsip- prinsip, rumus- rumus dan teori- teori dalam situasi yang baru dan nyata. Aplikasi atau penerapan ini merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi dari pemahaman.
Kata- kata operasional yang digunakan adalah mengubah, menghitung, mendemontrasikan, menemukan, memanipulasikan, memodifikasikan, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan dan menggunakan (Arikunto, 2009)
4.      Analisis (C4)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian- bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian- bagian atau faktor- faktor yang satu dengan faktor lainnya. Jenjang analisis setingkat lebih tinggi dari jenjang aplikasi.
Kata- kata operasional yang digunakan adalah merinci, menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasikan, mengilustrasikan, menyimpulkan, menunjukkan, menghubungkan, memilih, memisahkan dan membagi (Arikunto, 2009).
5.      Sintesis (C5)
Sintesis merupakan kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian atau unsur secara logis sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi dari jenjang analisis.
6.      Evaluasi (C6)
Penilaian atau evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide. Kata- kata operasional yang digunakan adalah menilai, membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerapkan, memutuskan, menafsirkan, menghubungkan, atau membantu (Arikunto, 2009). Evaluasi adalah merupakan jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut taksonomi Bloom.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar