Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai
teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan .
Sikap
Aspek
Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
Observasi
Merupakan teknik penilaian yang
dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi
sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran
maupun diluar pembelajaran
Penilaian
Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
diri.
Penilaian
Antar Teman
Merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
Jurnal
Merupakan catatan pendidik di dalam dan
di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa
dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.
Pengetahuan
Aspek
Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
Tes tulis
adalah tes yang soal dan jawabannya
tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Pilihan Ganda : Secara umum, setiap soal
pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).
Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci
jawaban adalah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban
yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya
apabila tidak menguasai bahan/materi pelajaran dengan baik.
Isian : Soal isian adalah soal yang
menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata, frase,
angka, rumus, atau simbol. Ada 3 macam soal isian yaitu (1) melengkapi, (2)
jawaban singkat, dan (3) asosiasi.
Benar - Salah : Bentuk soal Benar-Salah
menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan
jawaban yang sering digunakan adalah benar dan salah. Peserta tes diminta
memilih jawaban benar atau salah, untuk suatu pernyataan yang disajikan.
Apabila butir soal berisi pernyataan tentang sikap, pendapat, atau kepercayaan/
keyakinan. Jawaban yang diminta adalah ya dan tidak.
Menjodohkan : Soal menjodohkan terdiri
dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri
merupakan pernyataan soal atau pernyataan stimulus. Kelompok kedua ditulis pada
lajur sebelah kanan merupakan pilihan jawaban atau pernyataan respon. Peserta
tes diminta untuk menjodohkan, atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan
yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada
lajur sebelah kanan.
Uraian : Soal uraian adalah soal yang
jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan gagasan
atau hal hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut secara tertulis dengan kata-katanya sendiri.
Berdasarkan penskorannya soal uraian
diklasifikasikan atas uraian objektif dan uraian non-objektif.
Soal
uraian objektif adalah soal yang menuntut
sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban yang pasti sehingga penskorannya
dapat dilakukan secara objektif.
Sedangkan
soal uraian non-objektif adalah soal yang menuntut
sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban menurut pendapat masing masing siswa
sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif (penskorannya dapat
mengandung unsur subjektifitas).
Untuk ulangan harian tidak dianjurkan
menggunakan pilihan ganda, karena bentuk ini lebih tepat untuk ruang lingkup
luas dan peserta yang banyak. Bentuk ini
lebih cocok untuk ulangan akhir semester
atau kenaikkan kelas. Untuk ulangan harian sangat dianjurkan menggunakan tes
berbentuk uraian. Seperti menulis cerita, menjelaskan suatu proses, menulis
surat, dan sebagainya.
Tes Lisan
berupa pertanyaan- pertanyaan yang
diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan
tersebut secara ucap juga, sehingga
menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun
faragraf yang diucapkan.
Keterampilan
Aspek
ketrampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
Performance atau Kinerja
adalah suatu penilaian yang meminta
siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang
mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik,
menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.
Contoh penilaian tes performance atau kinerja akan diberikan pada bab
Implementasi pada bab selanjutnya.
Produk
adalah penilaian terhadap kemampuan
peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni (3 demensi). Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari
hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3
tahap dan dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
Tahap persiapan atau perencanaan
meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa
dalam merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk
Tahap pembuatan meliputi penilaian
terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta
dalam menentukan teknik yang tepat.
Tahap penilaian (appraisal) meliputi
penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai dengan kegunaannya.
Contoh
membuat meja, membuat kincir angin, membuat Kartu nama, membuat kotak
kue, merangkai bunga.
Model penilaian Produk diberikan pada bab implementasi pada bab
selanjutnya.
Proyek
adalah
penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi
tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk
mengomunikasikan informasi. Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu
mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi
(berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik .
misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di dalam kehidupan, membuat laporan
hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.
contoh penilaian proyek diberikan pada
bab implementasi pada bab selanjutnya
Portofolio
Penilaian Portofolio adalah penilaian
melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan
oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan
pengetahuan dan keterampilan peserta
didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar
peserta didik.
Portofolio merupakan bagian terpadu dari
pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan
peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Misalnya kompetensi pada tema “selalu
berhemat energy”. Contoh kompetensi membuat laporan hasil percobaan. Kemampuan membuat laporan hasil percobaan
tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang,
dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf,
sampai laporan akhir yang siap disajikan. Selama proses ini diperlukan
bimbingan guru melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai
masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan
akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi
potofolio.
Di samping memuat karya karya anak
beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat laporan hasil percobaan
tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan
teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari
peserta didik yang bersangkutan.
Agar penilaian portofolio berjalan
efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal yang harus dilakukan
dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:
masing-masing peserta didik memiliki
porto folio sendiri yang di dalamnya memuat mata pelajaran.
menentukan hasil kerja apa yang perlu
dikumpulan/disimpan.
sewaktu waktu peserta didik diharuskan
membaca catatan guru yang berisi komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut
yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
peserta didik dengan kesadaran sendiri
menindaklanjuti catatan guru.
catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang
dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan
belajar peserta didik dapat terlihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar