Kadang banyak guru yang tidak
pernah mau tahu dengan siswa bodoh. Yang mereka tahu hanya siswa pintar.
Padahal, siswa pintar akan menjadi bodoh yang sebenarnya bodoh dan siswa bodoh
justru mempunyai kepintaran. Dengan begitu, banyak pula guru yang tahunya hanya
siswa pintar. Ambisi guru hanya tunggal, yakni menjadikan anak bodoh
menjadi pintar. Namun, guru tidak pernah tahu hakikat siswa bodoh yang
sebenarnya pintar. Berikut beda pandangan bodoh dan pintar dari
kacamata Bob Sadino :
1. Terlalu Banyak Ide - Orang
"pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide,
sehingga tidak satu pun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang
"bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi
pilihan usahanya
2. Miskin Keberanian untuk memulai - Orang
"bodoh"biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", Mengapa?
Karena orang "bodoh"sering tidak berpikir panjang atau banyak
pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar"telalu
banyak pertimbangan.
3. Telalu Pandai Menganalisis - Sebagian besar
orang "pintar" sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide
bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai
break event point. Orang "bodoh"tidak pandai menganalisis, sehingga
lebih cepat memulai usaha.
4. Ingin Cepat Sukses - Orang"Pintar"
merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan
hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus
melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
5. Tidak
Berani Mimpi Besar - Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi
sesuatu yang secara logika bisa dicapai. Orang "bodoh" tidak perduli
dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu
yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
6. Bisnis Butuh Pendidikan
Tinggi - Orang "Pintar"menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat
pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang "Pintar" yang
hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis,
karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang
"bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
8. Maunya Dikerjakan Sendiri - Orang "Pintar"berpikir
"aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang
"bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus
dibantu orang lain.
9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan -
Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi
seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang
penting produknya terjual".
10. Tidak Fokus - Orang
"Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan
banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh" tidak punya
kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
11. Tidak Peduli Konsumen -
Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa
semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen.
Orang"bodoh"?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12. Abaikan Kualitas - Orang "bodoh" kadang-kadang saja
mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa
mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang "pintar" sering
mengabaikan kualitas, karena sok tahu. 13. Tidak Tuntas - Orang
"Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain
karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh"mau tidak mau
harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
14. Tidak Tahu Pioritas -
Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan
banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang
"Bodoh"? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan
pioritas
15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang
"Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit
kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan
orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
16. Mencampur adukan Keuangan - Seorang "pintar" sekalipun
tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
17. Mudah Menyerah - Orang "Pintar" merasa gengsi ketika
gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika
menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan
kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
18. Melupakan Tuhan -
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa
campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal
dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
19. Melupakan
Keluarga - Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat
baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan
tenaga 20. Berperilaku Buruk - Setelah menjadi pengusaha sukses, maka
seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi
membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya sendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar