
Metode belajar dengan bermain dapat diterapkan dengan berbagai macam cara
diantaranya guru memberikan contoh mendendangkan lagu sambil menunjuk bagian
tubuhnya dan guru meminta muridnya untuk bernyayi bersama-sama seperti lagu”
dua mata saya hidung saya satu dua kaki saya pakai sepatu baru, dua telinga
saya yang kiri dan kanan satu mulut saya tidak berhenti makan”, dengan
diberikan metode seperti itu peserta didik diharapkan akan lebih cepat menerima
materi tentang organ tubuhnya, setelah itu pendidik diharapkan menerangkan
kembali tentang apa pembahasan yang disampaikanya. Guru sebagai pendidik juga
bisa menjelakan dengan cara menunjuk bagian tubuhnya dan murid diminta
mengikutinya, guru meminta murid maju kedepan dan menyebutkan bagian tubuh yang
ditunjuk, guru mendekte soal latihan dan menunjuk salah seorang murid
(bergantian) untuk menjawabnya, murid menjawab berdasarkan imajinasinya
terhadap gambar, murid juga diminta untuk menuliskan jawabanya dibuku latihan
tulisnya. Bermain tebak-tebakan guru meminta muridmemperagakan kegiatan ini dan
menjawab apa yang terjadi secara lisan, setelah selesai peragaan, semua murit
diminta melengkapi kalimat sesuai dengan respon imajenasinya.
Peserta didik diberikan waktu renggang untuk
memikirkan jawabanya sehingga peserta didik dapat berfikir sendiri sesuai apa
yang ada di fikiranya, dengan demikian peserta didik skan sedikit banyak bisa
mengembangkan imajinasinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun disamping itu pendidik harus senantiasa
mengontroldan memperhatikan tiap peserta didik agar pembelajaran dikelas tetap
berjalan dengan baik dan tidak akan muncul kegaduhan di sela-sela pembelajaran.
Belajar dengan bermain sebenarnya banyak cara penerapanya kususnya di Sekolah
Dasar sebab di usia sekolah dasar peserta didiknya harus senantiasa di
kembangkan kemampuan dan kreatifitasnya dalam aspek apapun agar peserta didik
dapat berkembeng dengan baik dan mampu mempelajari pelajaran-pelajaran dengan
maksimal dan memahami materi yang disampaikan pendidik.
Selain dengan hal di atas,guru juga dapat menerapkan metode belajar dengan
bermain ini pada kelas rendah di Sekolah Dasar dengan mengajak para murid untuk
belajar di luar ruang kelas. Misalnya saja pada mata pelajaran IPA guru
mengajak murid untuk langsung mengetahui beberapa jenis tumbuhan beserta
manfaatnya. Dengan langsung mengetahui objek yang dipelajari akan membuat siswa
menjadi lebih cepat menguasai materi dibanding dengan guru menggunakan metode
caramah yang belum tentu semua murid mengetahiu objek yang dipelajari saat itu.
Dalam pembelajaran IPA yang lain misalnya yaitu proses mencangkok yang harus
dipraktekkan,guru bisa mengajak murid-muridnya keluar kelas untuk praktek dan
sebelumnya siswa membawa bahan dari rumah apabila di lingkungan sekolah tidak
ada tumbuhan yang bisa dicangkok. Selain dengan cara terjun langsung ke
lapangan untuk belajar,peserta didik juga dapat diajak untuk melakukan praktik
baik di dalam maupun di luar kelas.Lapangan di sini merupakan lingkungan
sekolah atau tempat-tempat yang mendukung untuk berlangsungnya
pembelajaran.Praktik yang dilakukan tidak seperti halnya praktik pada tingkat
pendidikan atas namun praktik ini lebih mengutamakan pemahaman siswa akan
materi melalui permainan. Sebagai contoh dalam praktik mata pelajaran IPA yang
membahas mengenai cara perkembangbiakan tumbuhan dengan cara cangkok,maka guru
dapat membagi murid kedalam bebrapa kelompok untuk menyiapkan beberapa bahan
cangkokan dan nantinya setelah semua bahan terkumpul guru akan memberikan
perintah untuk melakukan pencangkokan dengan dibimbing langsung oleh guru.
Para siswa akan cepat hafal tahap-tahap pencangkokan
dengan praktik langsung karena mereka dapat mengetahui cara dan bentuk dari
materi yang sedang mereka pelajari,dibandingkan dengan mereka hanya melihat
gambar dari tahap cangkok. Walaupun metode ceramah lebih
efisien namun metode ini kurang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Jika dilihat dari tingkat minat siswa,sepertinya siswadi Sekolah
Dasar terutama di kelas rendah, lebih tertarik dengan metode belajar
dan bermain dibanding dengan metode yang biasa mereka peroleh selama ini yaitu
ceramah yang membuat peserta didik menjadi jenuh dalam proses belajarnya. Hal
ini dikarenakan usia peserta didik yang masih kecil menjadikan bermain adalah
suatu kegiatan yang menyenangkan sehingga guru perlu mengaplikasikan belajar
dan juga bermain di dalam proses pembelajaran. Pada dasarnaya penerapan metode
ini hanya terfokus pada kreatifitas guru untuk menciptakan permainan baru yang
sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Dengan demikian guru dituntut untuk
lebih aktif dalm menciptakan pembelajaran-pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi semua siswa.
Kembali lagi pada penerapan metode belajar dan
bermain,sebenarnya guru tidak perlu memikirkan berbagai macam tempat untuk
melaksanakan pembelajaran. karenaini semua dapat dilakukan di lingkungan
sekitar sekolah,di tempat itu sudah banyak media yang dapat dipergunakan
sebagai bahan ajar yang mendukung. Selain itu dengan media-media lain juga
dapat dilakukan pembelajaran dengan metodeseperti ini,misalnya saja guru
menciptakan media sederhana yang tepat guna.Dan juga media tidak harus
baru,dari barang-barang bekas juga bisa dijadikan bahan pembuatan media.Maka
pembelajaran tidak perlu jauh-jauh ke tampat yang terdapat media yang
sesungguhnya.Ini disiasati agar menghemat waktu dan juga biaya. Bayangkan saja apabila terdapat materi baru dan kita
harus mendatangi tempat itu,betapa tidak efisiennya pembelajaran yang dilakukan
dan waktu pun juga akan banyak yang terbuang sia-sia.
Pengambilan nilai sendiri dilakukan dengan cara mengamati siswa, apakah
aktif dan hasil akhir. karena walupun dengan bermain,namun unsur pembelajaran
tidak boleh dihilangkan. Hal yang perlu dicermati dalam pelaksanaan metode ini
yaitu siswa jangan sampai terlalu larut dalam permainan,hal ini dapat
menyebabkan siswa kehilangan materi yang ia pelajari. Inilah tugas guru untuk
mengawasi siswa agar tetap pada kegiatan belajar walaupun dalam penerapannya
diaplikasikan dengan bermain. Bermain yang dimaksudkan bukanlah bermain
yang dilakukan anak-anak seperti kita ketahui bersama,namun bermain di sini
terdapat unsure belajar atau dapat dikatakan permainan yang dilandasi oleh pembelajaran.
Hingga pada akhirnnya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
sempurna.
Didalam metode belajar dan bermain siswa akan lebih ditekankan untuk aktif
dan merasakan pengalaman belajar langsung melalui pengalaman yang mereka alami.
Pengalaman- pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan baru yang ada didalam alam
dapat disisipkan dalam permainan. Selain itu didalam metode belajar dengan
bermain siswa bisa diajak untuk bermain peran, bernyanyi, berdiskusi,
memeragakan sesuatu, disitulah anak akan merasa lebih dekat dengan alam. Dan
anak-anak akan merasa senang dan tidak mudah jenuh dengan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. IPA adalah pelajaran tentang alam. Jika anak dekat
dengan anak maka anak akan terangsang dengan sendirinya untuk memiliki rasa
ingin tahu yang besar. Semakin mereka banyak tahu, semakin banyak pula yang
ingin mereka cari tahu lagi. Untuk itu seorang guru
sangat perlu untuk memiliki imajinasi dan kreatifitas untuk menciptakan
metode-metode bermain yang nyaman untuk anak dan sesuai dengan pelajaran yang
disampaikan. Selain itu guru juga harus memberikan peluang seluas luasnya agar
siswa dapat belajar lebih bermakna dengan memberikan respon yang mengaktifkan
semua siswa secara positif dan edukatif. Karena itu
merupakan salah satu trik dalam metode belajar dengan bermain.
Dari penerapan belajar dengan bermain IPA di Sekolah Dasar kususnya kelas
rendah pendidik yang mempunyai dan memegang peran penting di dalam penerapanya,
pendidik harus senantiasa mengembangkan kekreatifitasan,kemampuanya dan
pengetahuanya tentang apa saja yang terdapat pada pelajaran IPA dan menguasai
berbagai materi tntang IPA secara utuh,tepat dan memiliki, bisa bertanggung
jawab dengan apa yang telah atau akan diterapkanya sehingga peserta
didik dapat menerima materi dengan baik dan tepat sesuai dengan apa yang
dipelajarinya.
Pendidik juga sebagai penanggung jawab yang memegang penuh situasi dan
kondisi kelas yang diajarnya agar senantiasa peserta didik merasa senang dengan
belajarnya dan membuat peserta didik betah dengan pelajaran yang dipelajarinya.
Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) banyak sekali cara menerangkan dan
mengajarkanya, sebab didalam pelajaran IPA media-media untuk mengajar sangat
mudah untuk ditemukan sebagai media mengajar yang salah satunya yaitu pembelajaran
yang diselipi permainan didalam proses pembelajaran, dengan demikian belajar
dengan bermain ckup baik untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar di
kelas rendah Sekolah Dasar sebab dengan belajar yang diimbangi dengan permainan
sehingga memudahkan bagi peserta didik untuk mengerti dan memahami materi yang
diperolehnya baik secaara pemikiran maupun praktikny.
Kelebihan dan kekurangan metode belajar dengan bermain IPA SD.
Sebutan Sekolah Dasar mengandung makna tempat yang
nyaman untuk Belajar.Berdasarkan makna dimaksud, maka pelaksanaan program
kegiatan belajar harus menciptakan suasana nyaman bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, sehingga pembelajaran tidak seperti di Sekolah Menengah
Pertama. Oleh karena itu guru Sekolah Dasar harus memperhatikan
kematangan atau tahap perkembangan anak didik, kesesuaian alat bermain serta
metode yang digunakan.Bermain merupakan cara yang paling baik untuk
mengembangkan kemampuan anak didik. Bermain
merupakan cara alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain, dan dirinya
sendiri. Pada prinsipnya, bermain mengandung rasa senang dan tanpa paksaan
serta lebih mementingkan proses dari pada hasil akhir. Perkembangan bermain
sebagai cara pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan umur dan kemampuan
anak didik, yaitu berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil belajar
(unsur bermain lebih besar) menjadi belajar sambil bermain (unsur belajar lebih
banyak). Hal diatas meupakan contoh perkembangan system belajar mulai dari
taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Namun dalam sekolah dasar sebenarnya
tidak semua kelas memperoleh system belajar dengan bermain,hanya kelas rendah
saja yang pada umumnya memperoleh karena mereka butuh penyesuaian dari taman
kanak-kanak ke sekolah dasar.
Pemahaman mengenai konsep bermain tentu akan berdampak positif pada cara
guru dalam membantu proses belajar anak. Bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian
atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi
pada anak. Pemahaman mengenai konsep bermain sudah barang tentu akan berdampak
positif pada cara guru dalam membantu proses belajar anak.Pengamatan ketika
anak bermain secara aktif maupun pasif, akan banyak membantu memahami jalan
pikiran anak dan akan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Pada saat
bermain guru perlu mengetahui saat yang tepat untuk melakukan atau menghentikan
intervensi. Apabila guru tidak memahami secara benar dan tepat, hal itu akan
membuat anak frustasi atau tidak kooperatif dan sebaliknya. Melalui bahasa
tubuh si anakpun kita sudah dapat mengetahui kapan mereka membutuhkan kita
untuk melakukan intervensi.
Keuntungan yang diperoleh para siswa dari pembelajaran
ini yaitu memperoleh pengalaman nyata yang dapat dirasakan langsung oleh oara
peserta didik dan juga mampu untuk menerapkannya dalam kehidupan,sehingga dapat
memicu kemampuan peserta dalam mengembangkan kemampuannya. Selain itu siswa
atau peserta didik dapat memperoleh pengetahuan serta pembelajaran yang baru
dimana peserta didik tersebut senang dengan pembelajaran yang diajarkan kepada
mereka serta mereka juga mendapatkan kegembiraan dalam setiap kegiatan
belajarnya. Bukan hanya itu, belajar dengan bermain di kelas renndah Sekolah
Dasar akan lebih memudahkan pendidik untuk menempatkan dirinya diantara para
peserta didik sehingga diantara peserta didik dan pendidik akan memiliki
hubungan yang lebih erat seperti hubungan dengan sahabatnya sendidri dimana
antara pendidik dan peserta didik dapat berbaur dalam suatu situasi dimana
pendidik akan bisa lebih mudah mengontrol perkembangan peserta didiknya dan
mengetahui mana saja peserta didiknya yang lebih cepat bisa menerima materi
yang diberikanya dan mana saja peserta didik yang kurang bisa memahami materi
yang diberikan sehingga pendidik akan lebih mudah membimbing peserta didiknya
agar peserta didiknya dapat menguasai materi yang diajarkanya secara menyeluruh
tanpa ada yang tertinggal. Belajar dengan bernain pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di Skolah Dasar khususnya da kelas rendah sedikit banyak bisa membantu
peserta didik untuk berkembang dan lebih mudah mengenal alam sekitarnya, apa
saja yang ada di lingkungan sekitarnya alam, organ-organ tubuh yang ada baik
flora maupun fauna, bagaimana mereka bisa menjaganya tanpa merusaknya dan dapat
merawat alam atau lingkungan hidupnya agar semakin bersih dan nyaman untuk
ditempati oleh makhluk hidup serta menjauhkan alam dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh manusia itu sendiri yang secara masal menggunduli hutan yang
menjadi tempat resapan air dimuka bumi dan menyebabkan terjadinya banyak sekali
bencana alam, sebagai penerus generasi yang baru peran para peserta didik
diharapkan bisa menjaga lingkungan sekitarnya dengan baik sehingga mulai sejak
dini sudah tertanamkan pembelajaran seperti ini walaupun didalamya diselipkan
atau dimasuku dengan permainan, dimana permainan itu berhubungan dengan Ilmu
Pengetahuan Alam yang menjadi materi dalam belajarnya.
Jika dilihat dari tingkat minat siswa,sepertinya
siswadi Sekolah Dasar terutama di kelas rendah, lebih tertarik
dengan metode belajar dan bermain dibanding dengan metode yang biasa mereka
peroleh selama ini yaitu ceramah yang membuat peserta didik menjadi jenuh dalam
proses belajarnya. Hal ini dikarenakan usia peserta didik yang masih kecil
menjadikan bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan sehingga guru perlu
mengaplikasikan belajar dan juga bermain di dalam proses pembelajaran.
Hal yang perlu dicermati dalam pelaksanaan metode ini yaitu siswa jangan
sampai terlalu larut dalam permainan, hal ini dapat menyebabkan siswa
kehilangan materi yang ia pelajari. Inilah tugas guru untuk mengawasi siswa
agar tetap pada kegiatan belajar walaupun dalam penerapannya diaplikasikan
dengan bermain.
Keuntungan yang diperoleh para siswa dari pembelajaran
ini yaitu memperoleh pengalaman nyata yang dapat dirasakan langsung oleh para
peserta didik dan juga mampu untuk menerapkannya dalam kehidupan,sehingga dapat
memicu kemampuan peserta dalam mengembangkan kemampuannya. Selain itu siswa
atau peserta didik dapat memperoleh pengetahuan serta pembelajaran yang baru
dimana peserta didik tersebut senang dengan pembelajaran yang diajarkan kepada
mereka serta mereka juga mendapatkan kegembiraan dalam setiap kegiatan
belajarnya. Bukan hanya itu, belajar dengan bermain di kelas rendah Sekolah
Dasar akan lebih memudahkan pendidik untuk menempatkan dirinya diantara para
peserta didik sehingga diantara peserta didik dan pendidik akan memiliki
hubungan yang lebih erat seperti hubungan dengan sahabatnya sendiri dimana
antara pendidik dan peserta didik dapat berbaur dalam suatu situasi dimana
pendidik akan bisa lebih mudah mengontrol perkembangan peserta didiknya dan
mengetahui mana saja peserta didiknya yang lebih cepat bisa menerima materi dan
peserta didik yang kurang bisa memahami materi sehingga pendidik akan lebih
mudah membimbing peserta didik agar dapat menguasai materi yang diajarkanya
secara menyeluruh tanpa ada yang tertinggal.
Belajar dengan bermain
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar khususnya da kelas rendah
sedikit banyak bisa membantu peserta didik untuk lebih mudah mengenal alam
sekitarnya, apa saja yang ada di lingkungan sekitarnya, alam, organ-organ tubuh
yang ada baik flora maupun fauna, bagaimana mereka bisa menjaga tanpa
merusaknya dan dapat merawat lingkungan hidupnya agar semakin bersih dan nyaman
untuk ditempati oleh makhluk hidup serta menjauhkan alam dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh manusia itu sendiri yang secara masal menebang hutan secara
ilegal yang menjadi tempat resapan air di bumi dan menyebabkan terjadinya
bencana alam, sebagai generasi penerus, para peserta didik diharapkan selalu
menjaga lingkungan dengan baik sehingga mulai sejak dini harus ditanamkan
pembelajaran seperti ini walaupun didalamya diselipkan permainan, dimana
permainan itu berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam yang menjadi materi
pembelajaran.
Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar,
ditinjau dari sudut kegiatan siswa berupa pengalaman belajar siswa(PBS) yaitu
kegiatan siswa yang direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan
belajar mengajar. Fungsi pembelajaran IPA disekolah dasar antara lain adalah
memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam, lingkungan buatan dan yang
terkaitan dengan pemanfaatannya bagi kegiatan sehari-hari, mengembangkan
ketrampilan proses IPA, mengembangkan wawasan, sikap, nilai dan ketrampilan
yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup. Ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran IPA,
anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional kogkrit. Karena itu
proses belajar mengajar perlu dihubungkan dengan kejadian sehari-hari. Menurut
kurikulum 2004, pembelajaran IPA adalah cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, prinsip-prinsip, proses
penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Nash (1963) dalam bukunya Nature
of Natural Sciences menyatakan bahwa sains adalah suatu cara
atau metoda untuk mengamati alam. Nash menjelaskan bahwa cara sains meneliti
alam mini secara analitis, cermat dan lengkap serta menggabungkan satu fenomena
dengan fenomena lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang
baru tentang objek yang di amatinya.
Pengajaran IPA merupaka suatu cara atau
metode berfikir diperkual oleh Einstein yang juga dikutip dalam buku Nash
tersebut. Einstein berpendapat bahwa sains merupakan suatu bentuk upaya yang
membuat berbagai pengalaman menjadi suatu system pola pikir yang
logis yaitu berfikir ilmiah. Ada enam pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan pembelajaran IPA, yaitu : 1) Enam pilar pendidikan ( belajar
untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar untuk hidup dalam kebersamaan,
dan belajar untuk dirinya sendiri ), 2) Inkuiri Sains, 3) Konstruktivisme, 4)
Sains, tekhnologi dan masyarakat ( Salingtemas ), 5) Pemecahan masalah, 6)
Pembelajaran Sains yang bermuatan nilai. Pembelajaran IPA dapat dilakukan
dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan metode inkuiri atau
permainan.Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan kemampuan
siswa.
Bermain merupakan cara alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain, dan
dirinya sendiri. Pada prinsipnya, bermain mengandung rasa senang dan tanpa
paksaan lebih mementingkan proses dari pada hasil akhir. Perkembangan bermain
sebagai cara pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan umur dan
kemampuan siswa, yaitu berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil
belajar (unsur bermain lebih besar) menjadi belajar sambil bermain (unsur
belajar lebih banyak). Hal diatas meupakan contoh perkembangan system belajar
mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Namun dalam sekolah dasar
sebenarnya tidak semua kelas memperoleh system belajar dengan bermain,hanya
kelas rendah saja yang pada umumnya memperoleh karena mereka butuh penyesuaian
dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar. Dengan demikian, anak didik
tidak akan canggung lagi menghadapi cara pembelajaran di tingkat-tingkat
berikutnya. Dalam proses perkembangan anak melalui bermain, akan ditemukan
istilah sumber belajar (learning resources) dan alat permainan (educational
toys and games). Mayke (1966) mengatakan bahwa belajar dengan bermain memberi
kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri,
bereksplorasi, mempraktekkan, dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta
pengertian yang tidak terhitung banyaknya.
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan
alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan
maupun mengembang-kan imajinasi pada anak. Pemahaman mengenai konsep bermain
sudah barang tentu akan berdampak positif pada cara guru dalam membantu proses
belajar anak. Pengamatan ketika anak bermain secara aktif maupun pasif, akan
banyak membantu memahami jalan pikiran anak dan akan meningkatkan keterampilan
berkomunikasi.Dalam metode inkuiri atau permainan guru dapat berinteraksi lebih
dekat dengan siswa. Dengan metode permainan siswa memiliki banyak kesempatan
untuk melakukan,mengetahui, dan bekerjasama dengan temannya. Dalam metode
belajar dengan bermain siswa akan merasa santai dan lebih dekat dengan
sesamanya, dengan itu sangat memungkinkan terciptanya kondisi yang lebih
kondusif dan efektif dari pada pembelajaran dengan metode ceramah,atau metode
diskusi.
Metode belajar dan bermain sangat efektif dalam
menyampaikan pelajaran IPA khususnya untuk Sekolah Dasar tingkat rendah, dimana
anak masih sangat kental dengan bermain.Namun metode belajar dengan bermain
tidak semuanya bisa berjalan dengan baik.Dan disinilah dapat kita ketahui
beberapa kekurangan dari penggunaan metode belajar dan bermain.
Kekurangan-kekerangannya antara lain:1) Membutuhkan ruang yang lebih besar.
Untuk itu guru harus memiliki persiapan terlebih dahulu untuk menentukan tempat
yang cocok dan sesuai dengan permainannya, Karena metode bermain membutuhkan
ruang gerak yang lebih luas untuk siswa, 2) Menyita banyak waktu , karena untuk
memulai permainan guru harus bisa mengatur siswa agar rapid an disiplin ketika
metode bermain dan belajar ini berlangsung, 3) Membutuhkan pengawasan yang
lebih ekstra. Karena anak jika berkumpul untuk bermain tanpa adny pengawasan
dan pengontrolan yang baik dari guru akan menyebabkan keributan dan
kesemrawutan dari siswa, 4) Membutuhkan pemahaman lebih dari guru, Apabila
guru tidak memahami secara benar dan tepat, hal itu akan membuat anak frustasi
atau tidak kooperatif dan sebaliknya, 5) Tidak cocok untuk semua tingkatan
kelas. Metode bermain dan belajar ini
sangat cocok dan efektif untuk siswa tingkat atau kelas rendah. Karena
bertujuan untuk penyesuwaian anak dari tingkat taman kanak-kanan sampai
memasuki tingkat rendah disekolah dasar. Agar anak tidak merasa canggung dan
jenuh dengan pelajaran yang baru mereka jumpai, 6) Membutuhkan fariasi yang
lebih banyak, Bagi guru itu sangat menguras fikiran, contohnya saja saat
membuat metode permainan yang berfariasi. Disini guru sangat dituntut untuk selalu
kreatif dalam menciptkn metode-betode bermain yang berfariasi, karena anak akan
mudah jenuh jika metode bermainnya tetap,7) Kemungkinan tidak membawa hasil
yang diharapkan bila siswa belum cukup pengalaman.
Perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik
diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu
dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing. Suatu metode mungkin baik
untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu,
tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode
yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru
tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.Dalam
metode bermain dengan belajar banyak sekali manfaat yang sangat membantu guru
dalam menciptakan keberhasilan pembelajaran, namun dengan adanya kekurangan
guru diharapkan selalu pandai menempatkan diri, dan kreatif untuk mengurangi
kekurangan-kekurangan tersebut.Banyak hal yang harus dilakukan guru dalam
pemenuhan keberhasilan pembelajaran. Guru harus bekerja keras untuk menguras
kreatifitas mereka untuk selalu menciptakan kondisi dan situasi yang kondusif,
menciptakan anak yang selalu fokus dan memahami semua pelajaran yang diberikan.
Dalam metode belajar dengan bermain untuk pelajaran IPA Sekolah Dasar juga
membutuhkan sumber belajar untuk menambah kekuatan metode pembelajaran yang
guru sampaikan.Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk
memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru
(Sudono, 2000:7).Hamalik (1994:195), menyatakan bahwa sumber belajar adalah
semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa, baik sendiri-sendiri atau
bersama-sama dengan siswa lainnya, untuk memudahkan belajar.